Hasil Sidang Isbat Lebaran 2022 Diumumkan Besok, Ini Prediksi Muhammadiyah
Muhammadiyah memprediksi keputusan Idul Fitri 2022 atau 1 Syawal 1443 Hijriah antara pemerintah dan Muhammadiyah akan sama, 2 Mei 2022. Demikian disampaikan Kahmed, Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Dahdang.
Bulan baru pada 1 Mei 2022, sudah lebih dari 4 derajat pada saat matahari terbenam, katanya. “Diperkirakan 1 Mei 2022, baik hilal atau imkanur rukyat, bulan akan berada di atas 4 derajat saat matahari terbenam.
Jadi Idul Fitri tanggal 2 Mei 2022. Menurut perkiraan kami, perkiraan pemerintah Idul Fitri sama dengan tahun 2022 Muhammad pada 2 Mei 2022," kata Dadang melalui pesan singkat, Sabtu (30 April 2022).
Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar rapat isbat hanya pada 1 Syawal 1443 H pada Minggu 1 Mei 2022. Kamaruddin Amin, Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, sebelumnya juga mengisyaratkan bahwa Idul Fitri akan jatuh pada 2 Mei.
Menurutnya, dalam hal hisab posisi bulan sabit Indonesia pada pertemuan isbat awal Syawal 1443 H sudah mencapai standar baru yang ditetapkan oleh MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura).
Di Indonesia, pada 1443 jam 29 Ramadhan 1 Mei 2022, ketinggian hilal antara 4 derajat 0,59 menit hingga 5 derajat 33,57 menit, dan sudut elongasi antara 4,89 derajat hingga 6,4 derajat.
Artinya, pada hari itu, lokasi awal hilal di bulan Syawal, Indonesia, sudah masuk dalam standar MABIMS yang baru, kata Kamaruddin dalam keterangan tertulis, Senin, 25 April 2022.
Sesuai standar baru tersebut. dalam MABIMS, rukyat imkanur dianggap memenuhi syarat jika posisi hilus mencapai ketinggian 3 derajat dan sudut perpanjangan 6,4 derajat.
Standar ini merupakan pembaruan dari standar sebelumnya, perpanjangan sudut 2 derajat dan 3 derajat, serta telah mendapat masukan dan kritik.
Namun, Kamaruddin menegaskan pemerintah akan menggelar rapat Isbat dengan metode hisab dan rukyat, lokasi hilal Syawal akan diusulkan oleh Tim Persatuan Kalender Hijriyah, kemudian menunggu laporan rukyat dari seluruh Indonesia.
“Rukyat dijadikan sebagai tolak ukur untuk memastikan perhitungan dan penggunaan. Dua hal ini, perhitungan dan pelaksanaan penetapan rukyatul hilal, akan dibahas dalam rapat isbat untuk pengambilan keputusan lebih lanjut pada awal Syawal 1443 H,” ujarnya.
Lebaran 2 Mei 2022 Thomas Djamaluddin, peneliti astronomi-astrofisika di Pusat Penelitian Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), juga mengatakan Idul Fitri kemungkinan besar akan jatuh pada 2 Mei 2022. Namun, kata dia, masih ada perbedaan potensial, yakni 3 Mei.
Menurutnya, posisi bulan pada 29 Ramadhan atau 1 Mei 2022 sudah di atas 3 derajat, dengan elongasi sekitar 6,4 derajat.
Lokasi ini diperkirakan sudah memenuhi standar baru MABIMS. Jika laporan atau pengamatan rukyat mendukung terlihatnya hilal, Idul Fitri akan bersatu pada 2 Mei 2022, kata Thomas.
Namun, Thomas juga mengatakan bahwa hilal mungkin tidak akan terlihat besok. Selain itu, terkait dengan faktor cuaca seperti mendung atau hujan yang mungkin terjadi di lokasi pengamatan.
“Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan akan ada laporan rukyat hilal yang tidak terlihat,” ujarnya.
Jika demikian halnya, praktisi rukyat dapat menawarkan untuk melakukan istikmal pada demonstrasi isbat, yaitu untuk menyelesaikan Ramadhan 30 hari.
"Kalau pengadilan Isbat menerima, Idul Fitri juga mungkin 3 Mei 2022," kata Thomas dalam keterangan tertulis, Kamis (28 April 2022). Sementara itu, PP Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1443 H untuk hari Senin, 2 Mei 2022.
Keputusan ini sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan No. 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan Syawal dan Zulhijah 1443 H. Muhammadiyah menggunakan bentuk final perhitungan hilal yang diarahkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid. Metode PP Muhammadiyah.